Saturday, 04 May 2024 | 06:01 AM

Sainstek
22 April 2024,06:47 PM

BangkaNews.id -- BANGKA Melestarikan adat dan budaya yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, merupakan komitmen PT Timah dalam menjadi warisan budaya negeri Serumpun Sebalai.(22/04/24)

Salah satu upaya PT Timah dalam mendukung pelestarian adat dan budaya masyarakat ialah mendukung kegiatan Nuju Jerami masyarakat adat Mapur di Dusun Air Abik, Desa Gunung Muda, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka.

Tradisi Nuju Jerami dipusatkan di Kampung Adat Gebong Memarong dilaksanakan pada Minggu (21/4/2024). Kampung Adat Gebong Memarong merupakan kawasan yang terdapat rumah adat masyarakat adat Mapur yang dibangun PT Timah bersama masyarakat Adat Mapur beberapa waktu lalu.

Nuju Jerami, yang merupakan salah satu ritual adat masyarakat adat mapur untuk mengungkpakan rasa syukur atas hasil panen yang mereka peroleh. Kegiatan ini rutin dilaksanakan pada hari ke 13 bulan tiga berdasarkan kalender China.

“Makna Nuju Jerami merupakan wujud syukur hasil panen kami kepada sang Pencipta, bahwa kita telah diberikan kesehatan, kelimpahan rezeki pada saat panen. Selain itu juga bentuk rasa syukur kami kepada semesta, seperti langit, matahari, air dan sebagainya dimana kita telah diberikan kemudahan untuk hidup berdampingan dengan alam," kata Ketua Lembaga Adat Mapor, Asih Harmoko.

Ia mengatakan, sejak berdirinya Kampung Adat Gebong Memarong PT Timah tak pernah absen mendukung pelestarian adat Nuju Jerami. Dukungan PT Timah ini menurut Asih sangat membantu mereka dalam mengadakan kegiatan adat istiadat.

“Dukungan dari PT Timah sangat membantu dan memudahkan kami dalam menjalankan kegiatan. Jika berkaca dari sebelum-sebelumnya waktu belum ada dukungan dari PT Timah kami harus berpikir keras dan juga berkerja ekstra untuk mencari donatur," katanya.

Dengan adanya dukungan dari PT Timah membuat mereka jadi lebih mudah dan fokus untuk melaksanakan ritual adat. Pihaknya mengapresiasi komitmen PT Timah dalam mendukung pelestarian adat masyarakat.

“Semoga PT Timah makin sukses dan terus mendukung program pelestarian adat budaya masyarakat tidak hanya di Mapur saja tapi juga mendukung tradisi lainnya agar tradisi masyarakat Babel terus terjaga," harapnya.

Sementara itu, Pj Asisten 1 Kabupaten Bangka Toni Marza mengatakan pelestarian adat dan budaya membutuhkan dukungan dari berbagai pihak termasuk korporasi.

“Untuk pelestarian budaya ini tentu bukan hanya tanggung jawab dari Pemerintah saja, namun semua stakeholder yang terkait di situ, termasuk badan usaha. Sebab sekecil papaun peran tersebut itu akan sangat berguna dalam rangka pelestarian adat budaya kita ini," katanya.

Apalagi saat ini kata ditengah globalisasi, menuntut semua pihak untuk terlibat aktif dalam menjaga dan melestarikan adat dan budaya masyarakat agar tidak tergerus oleh zaman.

"Adat istiadat seperti ini memang harus dilestarikan, ditengah globalisasi ini adat budaya dan bahasa pun ternyata bisa punah. Kita sebagai masyarakat harus melestarikan warisan budaya tak benda ini, jangan sampai nanti kegiatannya sudah kita laksanakan turun temurun, malah nanti orang yang mengakui itu sebagai adat mereka," pesannya.

Ia mengapresiasi PT Timah yang terlibat aktif dalam mendukung pelestarian adat dan budaya masyarakat di Kabupaten Bangka.

“Ini merupakan bentuk nyata peran PT Timah mendukung pelestarian adat dan budaya dan ini kebanggan kita juga. Dengan adanya kegiatan ini juga mendorong pariwisata daerah. (*)

Komentar Anda